• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by EhHyeRin's - - 0 komentar

Alur Komunikasi Data Pada Motherboard

Pada Motherboard, dapat juga ditemui bagian Chipset, yaitu penghubung dari aliran data dan pengatur sistem kerja sejumlah komponen yang ada pada MOtherboard, baik itu komponen utama maupun tambahan. Menurut Fungsinya, Chipset terbagi atas:

1. Chip Northbridge, ini adalah chipset utama yang bekerja sebagai pengatur alur kerja prosesor dalam berhubungan dengan sejumlah komponen lainnya, seperti slog AGP, PCI,serte memori.Northbridge, juga dikenal sebagai memory controller hub (MCH) atau integrated memory controller (IMC) dalam sistem Intel (AMD, VIA, SiS dan lain-lain biasanya menggunakan 'Northbridge'), adalah salah satu dari dua chip dalam core logic chipset pada motherboard PC.
Contents
2. Chip Southbridge, merupakan chipset pembantu yang bekerja sebagai pengatur alur data kerja prosesor yang tidak diatur Chip Northbridge, seperti IDE/har disk, DMA, interrupt,USB serta DMA. Southbridge, juga dikenal sebagai I / O controller hub ( ICH ) dalam Intel sistem ( AMD , VIA , SiS dan lain-lain biasanya menggunakan 'Southbridge'), adalah sebuah chip yang mengimplementasikan "lambat" kemampuan dari motherboard dalam suatu Northbridge / Southbridge chipset arsitektur komputer.

Southbridge biasanya dapat dibedakan dari Northbridge dengan tidak secara langsung terhubung ke CPU. Sebaliknya, Northbridge mengikat Southbridge ke CPU. Melalui penggunaan sirkuit controller channel yang terintegrasi, Northbridge bisa langsung link sinyal dari I / O untuk unit CPU untuk kontrol data dan akses.






BIOS dan Kegunaannya


BIOS (Basic Input Output System) ialah koleksi program/pengaturcaraan yang dijalankan sebaik sahaja komputer dihidupkan. Program ini telah dimasukkan ke dalam BIOS Flash ROM / Chip semasa proses membuat motherboard di kilang. BIOS chip menyimpan ingatan ROM, ini bermaksud ingatan BIOS hanyalah boleh di baca sahaja (read), bukan untuk diubah/ditambah (write). Ingatan BIOS adalah bersifat kekal, ini bermaksud program BIOS masih kekal disimpan walaupun suis komputer dimatikan.
Bagi memudahkan kita memahami fungsi BIOS yang asas, kita dapati bahawa setiap kali komputer kita dihidupkan, maka paparan monitor akan menunjukkan seperti gambar di atas. Dari paparan tersebut kita dapat lihat bahawa program BIOS berfungsi untuk mengesan setiap perkakasan komputer yang dipasang mengikut turutan yang telah ditetapkan. Contoh perkakasan komputer yang dikesan semasa proses POST (Power On Self Test) ialah Processor, RAM dan Hard Disk.


Fungsi BIOS:

    a. Memulakan (initialize) mengenal perkakasan ketika komputer dihidupkan.
    c. Menjalankan operating system (Windows, Linux, …)
    d. Sebagai “orang tengah” diantara perkakasan dan perisian.
Terdapat beberapa settings pada BIOS yang boleh kita tetapkan, dan settings ini disimpan selagi bateri CMOS pada motherboard masih berfungsi. Gambar di bawah menunjukkan paparan BIOS Setup Utility bagi menetapkan BIOS setting. Cara-cara menetapkan BIOS setting telah diterangkan pada artikel seterusnya.

Program BIOS terdapat berbagai jenis, berikut adalah jenis-jenis BIOS disertai dengan petunjuknya:

A. BIOS AWARD type 1
Tombol masuk ke BIOS : DELETE

Deteksi Harddisk : Pada menu MAIN tampil type harddisk yang terdeteksi (deteksi otomatis)

Prioritas Pembacaan Media CD-ROM :
1. Tekan tombol PANAH KANAN dan pilih option BOOT
2. Tekan tombol PANAH BAWAH dan pilih option ATAPI CD-ROM
3. Tekan tombol + sampai pada posisi No. 1

Menyimpan Setting BIOS :
1. Tekan tombol F10
2. Tekan tombol Y
3. Kemudian ENTER

B. BIOS AWARD type 2

Tombol masuk ke BIOS : DELETE

Deteksi Harddisk :
1. Tekan tombol PANAH dan pilih option IDE HDD AUTO DETECTION
2. Tunggu sampai komputer menampilkan HARDDISK
3. Tekan tombol Y untuk mengaktifkan harddisk tersebut kemudian ENTER (lakukan 4 kali)

Prioritas Pembacaan Media CD-ROM :
1. Tekan tombol PANAH dan pilih option BIOS FEATURES SETUP tekan ENTER
2. Tekan tombol PANAH dan pilih option BOOT SEQUENCE gantilah menjadi CD-ROM, C, A menggunakan tombol PAGE UP / PAGE DOWN
3. Tekan tombol ESC untuk kembali ke menu utama BIOS

Menyimpan Setting BIOS :
1. Tekan tombol F10
2. Tekan tombol Y
3. Kemudian ENTER

C. BIOS PHOENIX

Tombol masuk ke BIOS : DELETE / F2

Deteksi Harddisk :
1. Tekan tombol TAB kemudian pilih option IDE DETECT
2. Kemudian ENTER (akan tampil HARDDISK dan CD-ROM)
3. ENTER lagi untuk menutup menu tersebut

Prioritas Pembacaan Media CD-ROM :
1. Tekan tombol PANAH kemudian pilih option ADVANCE tekan ENTER
2. Tekan tombol PANAH dan pilih option FIRST BOOT kemudian ENTER
3. Gantilah menggunakan PANAH ke atas / bawah menjadi CD-ROM kemudian ENTER
4. Tekan tombol ESC untuk kembali ke menu utama BIOS

Menyimpan Setting BIOS :
1. Dari menu utama BIOS tekan tombol ESC
2. Pilih option SAVE SETTING & EXIT
3. Kemudian ENTER

D. BIOS AMI

Tombol masuk ke BIOS : DELETE / F2

Deteksi Harddisk :
1. Pilih STANDAR CMOS SETUP lalu ENTER
2. Pilih posisi Harddisk (Primary Master, Primary Slave, Secondary Master, Secondary Slave) lalu ENTER
3. Tampil informasi mengenai Harddisk

Prioritas Pembacaan Media CD-ROM :
1. Pilih ADVANCED SETUP lalu ENTER
2. Pilih 1st BOOT DEVICE
3. Ganti menjadi CD-ROM menggunakan tombol PAGE UP / PAGE DOWN
4. Tekan tombol ESC untuk ke menu Utama

Menyimpan Setting BIOS :
1. Tekan tombol F10
2. Tekan tombol Y
3. Kemudian ENTER

Catatan :

Untuk masuk ke BIOS, selain tombol DELETE juga dipakai tombol F2 tergantung permintaan dari BIOS yang bersangkutan.


Leave a Reply